This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.


Kamis, 29 Maret 2012

Warisan


 
 Oleh : Abdul Rahman

Empat tahun lalu, aku mengunjungi tanah kelahiranku di sebuah desa bernama Pakatto.
Letaknya di pedalaman kabupaten Gowa. Kedatanganku ini adalah yang pertama sejak ibuku
meninggal delapan tahun lalu. Aku lahir dan menghabiskan masa kecil disini. Namun saat
umurku belum genap enam tahun, orang tuaku membawaku dan kedua adikku merantau ke
Kalimantan.

Keluargaku punya banyak kenangan disini. Kakekku adalah tentara yang ditempatkan di
desa ini. Ayah dan ibuku pun bertemu disini. Khusus ibu, hampir seluruh penduduk di desa ini
mengenalnya. Sebab ibu, seperti halnya wanita Bugis kebanyakan, gemar sekali membantu bila
ada hajatan. Entah itu membantu memasak, meminjamkan peralatan dapur, bahan makanan dan
lain-lain. Boleh dikata, ibu selalu hadir bila ada tetangga yang punya hajatan.

Nah, setelah lebih dari tiga belas tahun merantau, aku kembali. Aku ingin menyambung
kembali tali silaturahmi yang dulu pernah dirajut oleh keluargaku. Hanya saja aku mungkin tak
lagi mengenal mereka. Begitu pula sebaliknya.

Singkat kisah aku pun tiba. Oleh keluarga di Kalimantan aku diberi alamat rumah yang
bisa ku kunjungi. Seorang wanita renta menyambutku. Dari raut wajahnya aku tahu Ia tak
mengenalku. Ku katakan bahwa aku anak dari Djusni, ibuku. Seketika Ia meneteskan air mata
dan merangkulku. Aku bingung, kenapa harus sehisteris itu?

Ia lalu mengisahkan, betapa ibuku adalah sosok yang disayangi di kampung ini. Sembari
menyeka air mata, wanita renta yang kupanggil Nenek Haji itu bercerita, betapa penduduk desa
merasa kehilangan semenjak kematian ibu. Ia juga bercerita masa-masa sulit keluargaku dulu.
Bahkan beras pun kami harus ‘mengutang’ ke tetangga. Namun karena ibu senantiasa menolong,
para tetangga pun ikhlas membantu.

Empat tahun berselang, aku kembali ke tanah perantauanku. Sembari menikmati libur
kuliah, aku menyempatkan diri mengunjungi beberapa tetangga dulu. Salah satunya pak Lamidi.
Dulu Ia adalah tetanggaku, namun kemudian pindah karena tak tahan dengan cibiran tetangga
lain. Sebabnya adalah karena Ia miskin dan pengangguran. Namun kini Ia telah sukses. Punya
perkebunan luas dan beberapa rumah.

Saat bertemu denganku, Ia langsung memelukku. Pipiku dipegangnya seolah-olah aku
adalah anaknya yang telah lama hilang. Ia bercerita bahwa dirinya dulu adalah pengangguran
paling dekil di sekitar tempat tinggal kami. Hanya ibuku yang sudi menolong mereka. Ah, betapa
aku bangga akan kebaikan hati ibu.

Aku teringat kisah salah seorang kerabat yang ditinggal mati oleh ayahnya. Urusan harta,
mereka boleh dikata cukup. Tanah dimana-mana, sawah luas dan rumah mewah. Namun ketika
sang ayah meninggal, anak-anaknya justru sibuk berebut warisan. Bahkan saat tanah kubur
belum kering, mereka sudah ribut mengungkit-ungkit pembagiannya.

Kuakui, keluargaku mungkin tak seberuntung mereka. Berharap warisan harta mungkin
hanya bayang-bayang semata. Beruntung aku banyak belajar dari kedua orang tuaku tentang
ketulusan memberi. Aku belajar bagaimana bertetangga. Memperlakukan tetangga lebih dari
saudara.

Aku berpikir, mungkin bila ibu meninggalkan warisan harta, aku bisa saja berlaku seperti
kerabatku. Namun Allah Maha Adil. Ia memanggil ibu, setelah ibu menyiapkan warisan yang
jauh lebih berharga dari sekedar harta. Ibu pergi dengan mewariskan kebaikan hati.

Selasa, 27 Maret 2012

Keuntungan Unjuk Rasa “Anarkis”



Unjuk rasa dijadikan mahasiswa sebagai bentuk aspirasi terhadap kebijakan pemerintah. Namun tidak sedikit yang berujung bentrok. Apakah aspirasinya didengar atau tidak?


            Beberapa waktu ini banyak mahasiswa seluruh Indonesia menunjukkan aspirasinya dengan demo atas kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM sebesar 5 ribu limaratus. Di Makassar sendiri, beberapa wilayah menjadi macet total akibat demo mahasiswa hingga berujung anarkis dalam artian perusakan fasilitas umum.

            Kenapa harus demonstrasi anarkis, beberapa pengamat memaparkan, bahwa demonstrasi anarkis yang dilakukan oleh kalangan “agen of scines” lebih didengar oleh pemerintah dari pemberitaan media. Dilanjutkan dengan sejarah demonstrasi mahasiswa pada tahun 98, dapat menumbangkan resim Presiden Soharto. Ini bukti bahwa pergerakan mahasiswa bisa didengar.

            Realita sekarang, kenapa masyarakat lebih mendengar, tentang kasus kerusakan fasilitas umum dari pemberitaan media elektonik maupun cetak. Dari para perjuangan aspirasi mahasiswa untuk membela hak rakyat. Menurut pemikiran saya kita tercinta, untuk mendapatkan uang susah dan banyak terjadi korupsi. Hal ini, akan membuat pemikiran masyarakat tentang uang pajak yang digunakan untuk membangun dan kerugian yang ditanggungnya. Apalagi untuk membangunnya kembali seperti sedia kala membutuhkan uang dan kontraktor. Otomatis koropsi dapat terjadi.

            Nah, mahasiswa perlu mempertimbangkan kembali tentang domontrasi “kekerasan”, ini malah membuat sakit rakyat kita yang terlanjur sakit sejak jaman orde baru. Siapkah kita untuk mewujudkan kembali cita-cita bangsa yang pernah dibangun oleh presiden pertama Soekarno. “Membela rakyat malah menyakiti rakyat”

Wah, Harga Obat Bakal Naik

Kenaikan harga obat generik yang ditetapkan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dinilai memberatkan. Naiknya harga obat generik tidak hanya membebani masyarakat tetapi juga pihak rumah sakit, terutama rumah sakit milik pemerintah.

Seperti diwartakan, terhitung mulai 23 Februari 2012,  Kementerian Kesehatan sudah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) obat generik.  Dari 498 obat, 170 obat di antaranya naik dan 327 obat malah turun. Kenaikan harga dilakukan karena ada beberapa obat yang sudah 2-3 tahun tidak naik. Saat ini, harga obat tersebut terpaksa dinaikkan, setelah dievaluasi.
Pihak rumah sakit pemerintah mengaku terbebani dengan keputusan itu kerena harus menanggung biaya yang lebih tinggi dalam penyediaan obat.  Seperti diketahui, hampir sebagian besar rumah sakit milik pemerintah menyediakan lebih banyak obat generik ketimbang obat paten dan bermerek.

"Seharusnya diberitahu jauh-jauh hari misalnya 3 (tiga) bulan sebelumnya. Rumah sakit akan terbebani karena harus membayar lebih mahal," ucap Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Fatmawati dr Lia Pratakusuma, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/3/2012).

Lina mengungkapkan, dari 100 persen pasien yang datang berobat ke Rumah Sakit Fatmawati, hanya 20 persen yang membayar obat secara cash (pasien membayar sendiri), sementara 80 persen ditanggung oleh pihak asuransi (Jamkesmas, Jamkesda, Askes).

Mengingat rumah sakit belum membicarakan kesepakatan harga baru obat dengan pihak penjamin, akibatnya rumah sakit harus menanggung kekurangan harga. Hal tersebut lanjut Lia juga akan menyulitkan rumah sakit saat klaim.

"Kalau mau ada kenaikan harga harus ada spare waktu. Sehingga rumah sakit bisa menyiapkan tarif baru dengan pihak penjamin," ujarnya.

Akses obat semakin jauh

Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai keputusan pemerintah menaikan harga obat generik akan semakin membuat akses masyarakat dalam mendapatkan obat yang murah semakin jauh.

"Kenaikan harga obat generik juga semakin mengurangi kepopuleran obat generik di mata pasien dan dokter karena harganya yang semakin mahal,"  katanya.

Tulus mengungkapkan, keputusan menaikan harga obat generik sangat bertolak belakang dengan kampanye pemerintah yang selama ini mendorong masyakarat untuk mau menggunakan obat generik. Alasan menaikan harga obat terkait rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik, dinilai Tulus memang cukup rasional tetapi mometnya tidak pas.
Ia mengungkapkan, akses masyarakat Indonesia terhadap obat masih sangat rendah ketimbang negara-negara Asia lainnya. Hal ini disebabkan karena harga obat di Indonesia masih tergolong sangat mahal ketimbang negara-negara lain di dunia. "Jika dibandingkan negara lain, harga obat di Indonesia termasuk yang tertinggi," cetusnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, "Ini menjadi kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat dan membuat masyarakat menjadi sakit karena sulit mendapatkan akses terhadap obat."


Sumber: Kompas.com

Sensasi Kuliner Coto Kuda

Coto merupakan makanan favorit masyarakat Sulawesi.  Namun banyak yang belum tahu tentang makanan coto kuda yang kaya manfaat.

Coto kuda pertama kali dikenal di kota Jeneponto yang menjadi makanan siap saji, yang banyak ditemui di Kota maupun di pinggiran kota. Kota Jeneponto berjarak  sekira 100 KM dari kota makassar yang dikenal sebagai kota “Bumi Turatea”.

Coto kuda diperkirakan dikenal sejak tahun 70-an dikota Makassar.  Sekarang kuliner Coto Makassar sudah menjadi menu pilihan di banyak hotel, resto dan rumah makan terkenal. Bahkan seringkali dijadikan suguhan menu istimewa dalam acara-acara resmi berskala nasional maupun internasional di Kota Makassar.

Coto kuda mempunyai keunikan dari coto-coto lain dari  yang menggunakan daging sapi/kerbau. Jika anda baru mengkomsumsinya. Daging kuda terasa empuk dibandingkan yang lain. Selain itu daging kuda juga mempunyai  protein serta kurang lemak dan juga dagingnya berwarna amat merah dibandingkan daging hewan lainnya.

Daging coto kuda juga diakui  dapat menjadi obat alternatif untuk penyembuhan penyakit asma, TB, epilepsy, ATS, menyembuhkan badan pegal-pegal dan linu tulang, menghidupkan gairah serta menambah kekuatan vitalitas tubuh.

Bagi lelaki, setelah menyantap semangkuk Coto Kuda, tubuh akan langsung terasa hangat selama lebih kurang sejam  terasa ada kebangkitan gairah. Boleh ditanyakan langsung kepada para pelanggan kuliner Coto Kuda, atau membuktikannya sendiri dengan mencobanya secara langsung. Bahkan jika anda selesai menikah, boleh mencoba mamakan Coto kuda, sensasi bulan madu terasa berbeda.

Bila anda jalan-jalan di Sulawesi Selatan, berkunjunglah untuk emmakan coto. Beberapa orang yang belum pernah makan coto kuda  menganggap makanan ini tidak enak di lidah dan bahkan terasa jijik. Jika banyak manfaat ngapain takut mencoba.

Minggu, 25 Maret 2012

Hati-hati virus game online

Game Online "Virus" Generasi Muda

Siapa yang tidak kenal game. Yah, permainan yang dilakukan untuk mengisi waktu dan
kesenangan. Berbagi perspektif tentang game, menurut seorang desainer game Chirs Crawforg
mendefinisikan game sebagai suatu permainan yang memiliki tantangan, agen aktif terhadap
siapa Anda bersaing dan sebuah teka-teki , jika ada satu, itu adalah konflik.


Dulu, game online dikenal sejak 1953 dimana game berawal dari permainan tennis yang
dilakukan dua player di komputer yang berbeda. Game dianggap sebagai sarana untuk menuju
dewasa dan untuk mencerdaskan daya pikir dari anak-anak hingga dewasa.
Namun, kini game online modern sudah menggunakan koneksi internet, ada yang
menggunakan web browser, ada yang menggunakan sistem virtual. Game online memliki
banyak jenis mulai dari game strategi, petualangan dan peperangan. Tidak perlu dipungkiri game
online diminati semua kalangan, mulai anak-anak hingga paruh baya dan meningkatnya sarana
penyedia seperti warung internet (warnet) dan biasa disebut game center.


Setelah beberapa game center saya jelajahi, ternyata peminatnya kebanyakan dari
kalangan pelajar dari sekolah dasar hingga mahasiswa. Tak ayal, bahkan ada sebagian waktunya
dihabiskan dari makan hingga tidur di warnet, hanya untuk bermain game, waktu dan sekolah
yang mementukan masa depan pun harus jadi taruhannya.
Setelah melihat fenomena ini, saya teringat sahabat saya sejak SMA, sebut saja Doni, ia
mengalami adiksi terhadap game online, awalnya ia hanya sekedar mencoba-coba game terbaru
keluaran 2007, game yang dikenal Point Blank, akhirnya ia kecanduan.


Doni rela mengeluarkan uangnya Rp 20.000 uang jajannya dari orang tuanya. Dia selalu
bolos sekolah, hanya untuk ke warnet. Orang tuanya sering memperingatkan Doni, bahkan
uang jajannya tidak diberikan saat pergi ke sekolah.Akibatnya, Doni menggambil langkah
negatif untuk mencuri uang orang tuanya. Tak, lama kemudian langkah Doni diketahui oleh
orangtuanya, akhirnya tindak kekerasan menjadi solusi. Karena tidak terima atas tingkah
orangtuanya, Doni pun minggat dari rumah. Setelah beberapa hari, keberadan Doni terlacak,
ternyata dia tinggal di warnet dan main game sepanjang hari dengan mengutang ke warnet.
Kabar terakhir, Doni telah putus sekolah.


Pertanyaannya mengapa game bisa membuat adiksi seseorang seperti narkoba, rokok
dan miras? Menurut pendapat beberapa psikolog, game bisa mengakibatkan adiksi (kecanduan)
ketika game tersebut sudah berada ‘pintu terdalam’ dari diri manusia, dimana ada hasrat
melawan dan membenarkan bahwa tindakan itu benar yang tidak bisa dilawan nalar sehat
manusia. Dan juga adanya daya saing antar sesama gamer dan hasrat menjadi yang terbaik.
Game online juga menjadi masalah negara di seluruh dunia, seperti Amerika.“Gara-
gara sebuah game, seorang pemuda di Amerika Serikat nekat menusuk temannya sendiri.
Bahkan anak-anak yang kecanduan bermain game sering membolos dari sekolahnya agar bisa
melanjutkan petualangannya di dunia maya, dikutip dari ketok.com

Pengontrolan orangtua seharunya dapat mencegah supaya buah hati tidak adiksi terhadap
game. Perlunya pengarahan dan tidak melarang secara terpaksa akibatnya buah hati Anda akan
sembunyi-sembunyi bermain game. Jika sudah adiksi terhadap game, langkah bijak bagi orang
tua memberikan izin kepada anak untuk bermain game dengan beberapa syarat dan perjanjian
yang harus ditaati sang anak.

Kamis, 22 Maret 2012

Dosen Politik Unhas Terpilih Bawanslu

Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat telah memilih lima anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melalui proses voting, Kamis (22/3/2012) malam. Voting dilakukan oleh 53 anggota Dewan.
Perolehan suara antarcalon relatif ketat. Lima calon anggota Bawaslu terpilih itu adalah Muhammad (45 suara), Nasrullah (36), Endang Wihdatiningtyas (35), Daniel Zuchron (24), dan Nelson Simanjuntak (24).
Adapun lima calon lain kalah dengan perolehan suara tipis. Kelima calon tersebut adalah Luky Djuniardi Djani (18), Pramono Ubaid Tantowi (21), Razaki Persada (20), Refly Harun (22), dan Sunny Ummul Firdaus (20).
Setelah pemungutan suara, seluruh pimpinan fraksi menandatangani lembar hasil perolehan suara. Selain memilih lima anggota Bawaslu, Komisi II juga memilih tujuh anggota Komisi Pemilihan Umum.

Sumber : Kompas.com

10 Fakta Merokok Sesudah dan Setelah Kehamilan

kehamilan, alangkah baiknya jika tubuh Anda tidak tercemar asap rokok. Beberapa riset telah menemukan bahwa orang tua perokok (ibu atau ayah), berisiko memiliki memiliki anak lahir dengan cacat atau kehilangan anggota badan sebesar 25 persen.

Ingatlah bahwa merokok selama kehamilan tidak hanya mempengaruhi kondisi kesehatan bayi Anda saat ini saja, tetapi juga memengaruhi kondisi anak saat beranjak dewasa. Ada 10 fakta ilmiah lagi yang perlu Anda ketahui tentang fakta merokok sebelum dan selama kehamilan, seperti dikutip geniuspregnancy berikut ini:

1. Merokok mengurangi kesuburan baik pada pria maupun wanita. Setelah merokok selama 5 tahun, kemampuan wanita untuk hamil berkurang sebesar 14 persen, dan pada laki-laki berkurang sebesar 11 persen.

2. Tubuh laki-laki biasanya dapat menghilangkan nikotin lebih cepat ketimbang wanita - yakni dalam waktu sekitar 3 bulan. Jika Anda berencana untuk hamil, (baik wanita dan pria) harus berhenti merokok jauh lebih awal sebelum waktu yang ditentukan (3 bulan).

3. Wanita yang merokok cenderung lebih sulit sulit hamil ketimbang mereka yang tidak pernah merokok. Toksemia, preeklamsia, varises, sembelit dan pusing adalah risiko yang mungkin Anda alami apabila memiliki kebiasaan merokok sebelum dan selama kehamilan.

4. Vitamin C umumnya cenderung lebih mudah hancur di dalam tubuh seorang wanita yang merokok, sehingga menyebabkan tubuh kekurangan vitamin C. Akibatnya, Anda berisiko menderita penyakit metabolik, penurunan kekebalan, depresi, dan kelelahan.

5. Wanita yang merokok dalam periode perikonseptional, berisiko mengalami keguguran 8-10 kali lebih tinggi.

6. Di dalam sebuah keluarga, di mana salah satu atau kedua orang merokok, anak-anak mereka dua kali lebih mungkin untuk menderita pneumonia, bronkitis dan asma, dan 6 kali lebih mungkin memiliki penyakit gastrointestinal.

7. Merokok menyempitkan pembuluh darah dan mengganggu proses saturasi oksigen di dalam darah. Kondisi ini sangat berbahaya selama kehamilan, karena harus ada jumlah yang cukup oksigen dalam darah ibu untuk perkembangan janin.

8. Anak perempuan, yang ibunya merokok selama kehamilan, lebih mungkin untuk menderita ketidaksuburan di kemudian hari.

9. Anak-anak dari ibu yang merokok selama kehamilan, biasanya akan terlahir dengan berat badan lahir rendah dan kondisi paru-paru yang lemah.

10. Hasil riset para ilmuwan dari Karolinska Institute (Stockholm, Swedia) yang telah berlangsung selama 33 tahun, menemukan bahwa anak-anak, yang ibunya merokok lebih dari 10 batang per hari sebelum kelahiran, anak-anaknya memiliki risiko peningkatan diabetes hampir 4,5 kali. Dan risiko obesitas adalah 34-38 persen lebih tinggi ketimbang anak-anak, yang ibunya tidak merokok. Para ilmuwan mengatakan bahwa rokok menghasilkan racun pada janin dan menyebabkan malnutrisi pada janin. Oleh karena itu, anak memiliki kecenderungan untuk menumpuk lemak

sumber: kompas.com