Mengabdi Kepada
Masyarakat
KKN unhas gelombang 82 yang bercengkrama seluruh mahasiswa unhas untuk
mewujudkan tridarma perguruan tinggi
Hari ini,
tepatnya pukul 08.30, kami telah paking kebutuhan selama dua bulan untuk
mengabdi kepada masyarakat yang sering disebut Kulia Kerja Nyata(KKN). Tepatnya
di desa passeno, Kecamatan Baranti, Kabupaten
Sidrap, hingga aku mendapatkan posko yang di sosong kaum intelektual “kampus
merah”
Cahaya matahari
menembus kulit ketika kami menuggu teman tiba di pelataaran Pusat Kegiatan
Mahasiswa, ada yang berfoto bersama kedua orang tuanya, teman seposko, dan
bahkan teman fakultas. Tidak sedikit raut wajahnya cemberut, akibat menunggu
terlalu lama bahkan ada juga teman
dengan riang meskipun lama menunggu dan semangat membara mengikuti KKN yang Cuma
sekali selama masa perkulihan.
Jam sudah pukul
08.00, mobil berwarna hijau siap menampung rombongan kami. Saat itu pula badan
yang tegak, dan berseragam hijau dengan pangkat diatas singkulnya. “dek kecamatan
baranti naik mobil 1-3”. Seluruh poskoh terlihat riuh mengankat barang menuju
mobil yang tersedia. Tapi tim kami harus menunggu kawan yang bernama irma yang
telah izin untuk bepergian selama dua bulan kepada seniornya di KRS PMI Unhas.
Teman kami
tampak gelisa, takut tidak mendapat tempat duduk selama perjalanan. Hingga seorang
berjilbab merah, dan berkulit sawomatang, yang telah ditemani ayahanda mencoba
mengirim pesan fia telekomikasi. Dia sering dipanggil Galia, tak terasa kami
uda berkumpul sebanyak lima orang, dia irfan, saya dan irma.
Dengan waktu
yang sempit irma nampak tergesah-gesa melangkahkan kakinya menuju kepada kami. Hingga
kami menuju mobil bernomor tiga. Satu per satu koper di angkat naik di mobil
truk yang biasa digunakan para pahlawan indonesia diera pejajahan. Tak terasa
barang pun sudah ditata rapi hingga kami siap mengabdi kepada masyarakat.
Selama 6 jam
kami diatas “mobil masa penjajahan”, ada yang tertidur, tidak sedikit pula yang
sambil mengobrol yang ditanggannya ada sebatang rokok. Tawa canda selalu iringi
perjalan kami, suguhan pemandangan khas sulawesi yang dipenuhi pantai dan sawah
yang melintang luas. Serta melewati tempat lahir mantan president dari timur,
dialah BJ Habbie.
Kota kecil ini
mesugukan pemandangan pantai yang indah kian elok, serta ramah warga setempat
sambil melambaikan tangan saat kami melewatinya. Kami berjanji akan bekerja
dengan maksimal, sebagai bentuk pangabdian kepada masyarakat dari kaum
akademisi.
Tak terasa
selama enak jam kami tiba, di kantor Kecamatan Baranti, kami disambut hangat
oleh jajaran pemerintah. Mulai dari Camat, Lurah dan bahkan Kapala Desa yang
nantinya desanya tempat kami untuk mewujudkan tridarma perguan tinggi “Pendidikan,
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyakat”.
Usai mendengar
sambutan dari pemerintah, kami diarahkan untuk bertemu dengan kepala desa, ia
menyambut kami dengan hangat, lalu kami diarahkan untuk menuju rumah yang akan
kami tinggali selama dua bulan. Kami sudah siap! Hidup KKN Unhas Angkatan 82.
Muh. Iswandhi Badillah
0 komentar:
Posting Komentar